konsultasi pasca perselingkuhan

KuliahCinta

Kami suami-istri menikah sudah 16 tahun. Dua tahun yang lalu, istri saya membuat pengakuan telah berselingkuh dan telah melakukan hubungan intim sebanyak 2 kali. Semenjak itu, hubungan kami menjadi buruk, karena meskipun saya telah memaafkan, saya selalu curiga kepada istri saya, apalagi istri saya suka pergi tidak mau ditemani oleh saya. Apabila terjadi pertengkaran, istri saya selalu minta cerai, tetapi sampai saat ini saya tdk pernah mengabulkan.

Kejadian ini dipicu semenjak istri saya gaji & karir menanjak dengan drastis (jabatan & gaji lebih banyak dari saya). Dan masalah gaji saya sekarang yg. lebih kecil dari istri, selalu menjadi alasan bahwa saya suami yang tidak bertanggung jawab, dan menjadi alasan istri saya supaya saya tidak boleh melarang bergaul dengan teman-teman prianya.

Kami terakhir berciuman pada 23 bulan yang lalu dan terkahir berhubungan sex pada 5 bulan yang lalu. Sampai kini, istri saya tidak mau lagi berciuman dan berhubungan sex dengan saya dengan alasan istri saya sudah tidak menyukai lagi, malahan saya disuruh mencari wanita lain yg. mau dengan saya. Sampai sekarang ( 6 bulan) istri tidak mau lagi tidur dengan saya (tidur di kamar lain) dan dia hanya mau bicara kepada saya hanya seperlunya saja.

Mohon saran dan solusi untuk mengatasi masalah ini. Terus terang saja, saya masih mencintai istri saya.

Saya merasa kagum atas kesetiaan Anda terhadap istri. Anda suami yang langka. Kesetiaan Anda patut diteladani oleh para suami.

Tentu saja, kesetiaan itu belumlah mencukupi untuk membina rumah tangga yang sakinan. Kita masih membutuhkan sikap dan langkah lain untuk itu. Yang utama adalah berupaya memahami sudut pandang pasangan kita.

Dari kata-kata yang Anda tulis, saya menduga bahwa Anda hampir selalu menggunakan sudut pandang yang khas laki-laki. Saran saya, untuk mengatasi masalah ini, gunakanlah pula sudut pandang perempuan. Berikut ini beberapa diantaranya:

1) Bila dia meminta cerai setiap kali terjadi pertengkaran dengan Anda, dapat kita "terjemahkan" bahwa itu mengisyaratkan bahwa dia perlu lebih Anda hargai selaku istri Anda. Dia tidak sungguh-sungguh ingin cerai dari Anda. (Kalau dia betul-betul mau cerai, dia akan mengatakannya justru pada saat tenang, bukan ketika bertengkar.)

2) Bila Anda bermaksud menemani dia pergi, lakukanlah demi kepentingan dia. Umpamanya: demi keselamatannya atau demi kenyamanannya. Jangan melakukannya demi kepentingan Anda sendiri. Misalnya: lantaran curiga.

3) Perlakukanlah hubungan seks dan "pra-seks" (berciuman dsb) dengan istri Anda sebagai ekspresi cinta Anda kepadanya. Jangan memperlakukannya sebagai pemenuhan kebutuhan biologis Anda sendiri. Wanita bisa menolak seks, tapi takkan menolak untuk dicintai.

4) Kalau memang sudah memaafkan, belajarlah untuk menaruh kepercayaan kepadanya. Jangan curiga! Jangan pula mengungkit-ungkit kesalahannya. Cukuplah Anda bersandar kepada Sang Mahatahu. Berdoalah kepada-Nya supaya istri Anda lebih mencintai Anda dan tidak selingkuh lagi. (Kalau Anda muslim, silakan pilih doa yang relevan di buku Doa & Zikir Cinta.)***

© 2012 M Shodiq Mustika. Boleh membajak isi Kuliah Cinta kalau diizinkan oleh ahli waris pemilik hak cipta.