Ranjang kami takkan dingin lagi (Sex Diaries 1)

KuliahCinta

Novel komedi romantis ini menceritakan sepasang istri-suami, Annie dan Phil Wilson. Mereka berdua sedang menjalani terapi seks dengan Fiona Buchan, sang konselor. Ia menyarankan mereka untuk secara rutin menulis "catatan harian sex" masing-masing. Ini dia episode 1:

Annie / Kamis, 13 April

Kami seharusnya melakukan ini bertahun-tahun yang lalu. Banyak sekali alasan mengapa begitu. Namun tentu saja Tuan Serba-Tahu takkan peduli sedikit pun. Kini, mungkin akan dia perhatikan, menghadapi masalah ini lebih baik daripada menyembunyikannya.

Aku bermaksud memperlakukan sex diary ini secara religius. Fiona [sang konselor kami] merasa bahwa alasan mengapa banyak terapi gagal adalah karena orang-orang tidak menerapkannya dengan benar. Diperlukan ikhtiar untuk meraih hasil, maka kau takkan melihat kesantaian apa pun pada diriku.

Omong-omong, aku akan menulis di sini setiap hari. Aku sudah terbiasa menulis di buku harian sejak remaja, tapi tidak setiap hari. Lebih sering bolos, sampai hidupku terasa sesak. Begitu banyak yang aku ingin tuliskan, tapi tiada cukup waktu. Sekarang barangkali sebaliknya. Pulang kerja, memberi makan orang-orang, mencuci, menonton TV, tidur.

Fiona mengatakan, ia tidak menghiraukan masalah sepele kami. Idiot mungkin tak tahu apa maksudnya, tapi aku bisa mengerti. Aku ingin menjalani hidupku dengan penuh harapan dan ambisi. Siapa aku? Ke mana aku menuju?

Tuan Wilson pasti akan mengumbar fantasi seksualnya di diary-nya pada hari-hari pertama dia dan kemudian diam membisu.

Namun kupikir Fiona akan sekeras baja. Aku mengaguminya. Ia tampak tangguh. Aku mesti berterima kasih kepada Kate yang telah merekomendasikan dia.

Kate! Siapa yang menduga Kate pernah membutuhkan konselor seksual? Siapa pula yang menyangka kami pun memerlukannya? Annie dan Phil adalah pasangan ideal, hanya ini yang orang-orang ketahui.

Ini bukan berarti hubungan kami di ujung tanduk. Aku cinta dia, dia cinta aku. Kupikir begitu.

Ranjang kami takkan dingin lagi Aku akan memikirkan nama berkas untuk menyimpan catatan harian di komputer ini, kalau-kalau Roddy menemukannya. Atau membelikan dia komputer pribadi, tapi saat ini uang sulit dicari.

Aha! Aku menemukannya! 'Kan kusebut berkas ini "Pekerjaan Rumah", ia takkan menghiraukan sampah-sampah seperti ini! Bagaimanapun, ini dimaksudkan untuk menjadi sex diary. Seusai berkonsultasi panjang-lebar dengan Fiona kemarin, ranjang Tuan dan Nyonya Wilson takkan dingin lagi.

Annie / Jumat, 14 April

Semalam tiada seks jua. Kami sedikit berciuman dan bercumbu di ranjang, tapi saat kupikir dia sudah bergairah, tiba-tiba dia berbalik dan tertidur.

Aku bilang, "Kupikir sebaiknya kita membicarakan ini, Phil." Ia menjawab dengan sepatah kata, "Uuuunhuhh." Biasanya ia tidak menjawab sama sekali. Ini sebuah kemajuan!

Pekerjaanku selaku guru kini agak mengecewakan. Veronica, atasanku, menegurku. Ia pikir, aku kurang disiplin. Tahu apa, dia? Kapan terakhir dia mengajar di ruang kelas? Satu-satunya cara untuk menjaga keakraban hubungan dengan para murid adalah memberi dan menerima. Hubunganku dengan mereka baik-baik saja. Mereka menghargaiku. Oke, mungkin aku biarkan mereka sesekali terlalu akrab, tapi Veronica selalu menghardik mereka. Barangkali sebaiknya para guru sudah pensiun di usia 40, karena saat itu mereka sudah terpisah jauh dari dunia anak-anak. Haruskah aku siap-siap pensiun empat tahun lagi?

Namun paling tidak, aku mengenal dunia anak-anak. Aku harus memangkas jatah waktu bagi Roddy di depan komputer. Bukan hanya agar otaknya tidak terjejali oleh game, melainkan juga supaya kesempatanku menulis sex diary ini lebih banyak. Jangan sampai Phil punya alasan untuk juga tidak menulis catatan hariannya.

Aku tahu, diary itu mestinya sukarela, tapi bukan berarti bisa disepelekan begitu saja. Aku penasaran. Sudahkah dia menulis catatan hariannya? Jangan-jangan dia cuma menelusuri situs-situs porno di depan komputernya. Tapi apakah si kuper ini tahu cara mencari situs-situs porno? Besok akan aku tambahkan beberapa alamat situs porno di berkas Favorit laptopnya. Ini mungkin seperti bermain dengan api, tapi aku memang mencari kehangatan.

Phil / Jumat, 14 April

Sialan! Sex diary? Seolah-olah aku tak melakukan apa-apa sepanjang hari. Memang, ini gampang bagi Annie. Bisa saja ia menulis di atas meja, di depan murid-muridnya di dalam kelas, sewaktu mereka menundukkan kepala. Tapi di tempat kerjaku, Bos akan marah-marah kalau kita melakukan upaya pengembangan diri pada jam kerja. Lagipula, bila rekan-rekanku melihatku mengetik dengan laptopku pada jam makan siang, mereka pikir aku ini budak perusahaan; dan jika kuberitahu apa yang sebenarnya sedang kulakukan, maka jadilah aku bahan olok-olok mereka habis-habisan.

Namun untuk menyenangkan Annie dan membuktikan bahwa aku pun menaruh perhatian besar pada hubungan kami, kulanjutkan saja omong-kosong ini.

Si kepala batu Fiona Buchan mengatakan, "Bukan masalah siapa yang membaca catatan harian ini, pokoknya menulis saja." Tapi catatan harian tentang seks yang takkan dibaca oleh siapa pun ini merangsangku untuk melakukan masturbasi, dan aku belum melakukannya sejak... hmmm... pukul 9.30 pagi tadi.

Omong-omong, kini aku tegaskan: celana dalamku TIDAK bermasalah!

Phil / Sabtu, 15 April

Annie membawa pulang sebuah buku dari sekolah -- Kiat Menulis Catatan Harian. Apakah ia mencoba memberitahu diriku sesuatu?

Tampaknya aku akan menulis seolah-olah seseorang akan membacanya, termasuk proses pemikiran dan penalaranku dsb., supaya lebih gamblang. Andaikan Fiona Buchan berpikiran akan mengubah renungan pribadiku menjadi makalah ilmiah atau tesis, ia harus membatalkannya. Begitu urusan ini beres, semua berkas sex diary-ku ini langsung akan kuhapus. Eits, tunggu! Aku yakin, FBI bisa menemukan kembali berkas-berkas yang telah dihapus. Oke, begitu urusan ini berlalu, aku lempar saja laptop ini ke keranjang sampah. Lalu aku akan membakarnya. Kemudian aku kubur abunya. Lantas kuberitahu perusahaan bahwa laptop ini dicuri orang.

Oke, kembali ke laptop.

Yang menggelikan dari terapi seks ini adalah bahwa aku merasa bosan. Tak ada yang lebih parah ketimbang ini. Annie kelihatannya tidak menyadari bahwa aku bukan remaja lagi. Bahwa pekerjaanku menguras fisik. Aku naik-turun tangga sepanjang hari, seringkali seraya mengangkat peralatan yang agak berat. Saat aku pulang, tenagaku sudah habis. Yang aku inginkan hanyalah melepas sepatu dan mengangkat kaki. Dan, ya, terkadang saat di atas ranjang, aku terlalu letih untuk bercumbu, dan siapa pun yang punya sedikit saja rasa keadilan bisa memahaminya.

masalah seks di ruang tidur Lepas dari masalah kelelahan itu, aku sehat walafiat. Seluruh organ tubuhku berfungsi sepenuhnya. Aku masih berperilaku seperti semua cowok lain dan melirik gadis-gadis yang melintas. Aku bersiul "suit-suiiit" dan melontarkan komentar-komentar mesum, memenuhi peranku selaku pemangsa seksual.

Itu tidak ada hubungannya dengan keluhan Annie.

Bersiul itu hanya menyita sedikit energi, sedangkan yang dia harapkan dariku membutuhkan energi besar, terutama jika kita melakukannya dengan segala pernak-perniknya. Aku tidak mencintai gadis-gadis yang aku lirik itu. Aku tidak ingin menikah dengan mereka. Aku pun tak mau berhubungan seks dengan mereka. Tapi aku mencintai Annie, aku menikah dengannya, dan aku sungguh ingin berhubungan seks dengan dia.

Aku telah mencoba menjelaskannya kepada dia, tapi biasanya ia menanggapinya dengan mengatakan bahwa mestinya aku tidak kelelahan di akhir pekan, dan mengapa kita tidak melakukan pesta seks kecil-kecilan untuk diri kita sendiri. Aku tanggapi, bersantai dengan minum-minum di akhir pekan itu akan membuatku kecanduan alkohol. Apakah Anda juga menangani masalah kecanduan alkohol, Bu Buchan?

Intinya, aku bekerja keras demi menafkahi istri dan anakku. Aku tidak suka kegagalan. Apa aku salah?

Annie / Minggu, 16 April

Kemarin tak ada waktu untuk menulis di catatan harian. Aku mengkhawatirkan keadaan Roddy. Ia masih mengeluh tentang sakit perutnya, dan bahkan enggan bermain sepakbola. Kupikir, aku perlu membawanya ke dokter untuk pemeriksaan. Kuharap, itu bukan sejenis gejala akibat menyaksikan gejolak hubungan orangtuanya. Dr Adams orang yang baik hati dan penyembuh yang mujarab, tetapi aku tidak ingin merepotkan dia dengan terapi seks kami.

Tentang medan seksual itu, belum ada kemajuan dari Tuan Wilson, dan segala yang aku buat telah ditampik. Aku mengerti, pada hari Jumat dia kelelahan. Begitu pula diriku setelah seharian sibuk di sekolah. Jadi, kami naik ke atas ranjang lebih dini -- untuk tidur. Kemarin tentu saja hari yang sulit lantaran masalah Roddy, tetapi Phil mulai minum [beralkohol] pada waktu makan siang dan ia langsung "tewas" seusai makan malam, sekitar pukul 20.30. Sepanjang hari itu ia menghabiskan waktu dengan menonton TV sampai Willie dan Al muncul dan kemudian mulai mendengarkan album-album David Bowie dengan suara yang garang sambil bermain poker. Mustahil merasa romantis terhadap seorang pria yang berlagak bagai memainkan gitar musik rock di depan orang-orang yang kuanggap orang asing. Mengapa ia bergaul dengan orang-orang ini?

Catatan tentang Klien / Wilsons / 1

Annie dan Phil merupakan pasangan yang cerdas dan serasi, menikah selama enambelas tahun, mengalami beberapa masalah yang relatif kecil. Annie yakin Phil kehilangan minat seksual terhadap Annie. Frekuensi hubungan seksual mereka jelas-jelas menurun dalam setahun terakhir. Annie juga yakin, Phil mengalami kesulitan untuk mencapai dan mempertahankan ereksi, walau Phil menyangkalnya.

Mereka telah mulai menulis catatan harian tentang aktivitas seksual, tentang rekomendasi saya, dan semoga ini akan membuat mereka lebih memahami asal-usul masalah mereka.

Namun saya sudah melakukan intervensi pada tahap awal karena saya percaya bahwa masalah-masalah mereka itu dapat dipecahkan secara cepat dengan pendekatan konfrontasional. Karena itu, saya mendesak mereka untuk melakukan puasa seksual, seakan-akan mereka itu kanak-kanak yang polos, dalam periode waktu yang sangat singkat. Inilah variasi dari terapi Hoerdigger, "Beyond the Beast"; dan dalam beberapa hari saja, saya sepenuhnya yakin, mereka akan "terengah-engah".

F.B.

*Saduran bebas dari The Sex Diaries, hlm. 3-6. **Bersambung ke Episode 2.
© 2012 M Shodiq Mustika. Boleh membajak isi Kuliah Cinta kalau diizinkan oleh ahli waris pemilik hak cipta.